Saturday 1 December 2018

Cara Saya Mengapresiasi Diri





Assalamualaikum, wr wb
Halo hay hay (macam ada yg baca aja)

Kali ini saya mau bahas bagaimana saya mengapresiasi diri setelah bekerja dan berlelah-lelah eeaa. Saya pribadi tipe orang yang senang memberikan hadiah pada diri sendiri setelah lelah bekerja. Bagi saya mengeluarkan sedikit uang untuk makan ditempat yang nyaman, menikmati makanan tersebut dengan bahagia, membeli sesuatu atau pergi mengunjungi suatu tempat bukanlah hal yang harus disesali. Yang pasti setelah kebutuhan dan keperluan utama sudah lebih dahulu dipenuhi yah, saya sendiri bukan tipe orang yang sangat pintar mengatur keuangan cuma saya selalu merasa saya berhak menyisihkan sedikit dana untuk memberikan hadiah pada diri saya. Beberapa orang mungkin menganggap itu tidak perlu dilakukan tapi yah setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda dan kita tidak berhak memberikan penilaian atau memberi label karna kita berbeda. 
Bagi beberapa orang pergi keluar sendiri mungkin aneh tapi bagi saya disitu lah saya bisa lebih bebas menjelajah, saya memang tipe orang yang lebih senang menghabiskan waktu sendiri atau hanya dengan satu dua orang yang memang dekat dengan saya. Bagi saya menghabiskan waktu bersama orang yang tidak terlalu dekat atau menurut bahasa saya "sejalan" dengan saya itu melelahkan. Saya akan merasa senang tapi berbeda rasanya saat saya hanya sendiri dan melakukan hal spontan yang saya suka. Saya senang menikmati saat saya sendiri dan mencoba menu baru di suatu restoran, masuk toko buku berjam-jam untuk melihat desain-desain notebook atau novel-novel, masuk toko baju (walau tidak beli), masuk toko make up, toko pernak pernik atau bahkan supermarket. Ya saya menikmati waktu saya saat melihat barang-barang yang dijual di supermarket, seperti memperhatikan apa saja yang toko tersebut jual, saya senang melihat sayuran dan buah-buahan segar, toko perlengkapan rumah tangga terutama dapur, aaaah khayalan saya langsung terbang melayang membayangkan bagaimana dapur saya nanti. 
Aaah sekian dulu coretan saya kali ini, sampai ketemu lagi 

Friday 14 September 2018

Proses Apikasi visa Aupair NORWAY

Karena sempat buat tulisan soal ke The Hague untuk pengajuan visa aupair di Norway, sekarang saya mau berbagi sial dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk pengajuannya. Untuk proses pengajuan visanya, Norway termasuk negara yang mudah persyaratannya yang berat hanya biayanya haha. Karena saya dibantu agency jadi saya hanya megikuti arahan dari agency dokumen apa saja yang saya harus siapkan, karena saya agak 'malas' untuk menerjemahkan jadi saya cantumkan salinan yang saya terima dari agency, kira-kira seperti ini arahan yang saya terima:
  1. Three documents after finishing registration at  UDI Selfservice portal
    • Application form
    • Cover Letter
    • Payment confirmation (receipt)
  2. Contract between you and host family (8 pages, please find attached; you have to fulfill and sign it, 1);
  3. Two (2) visa photos (passport size);
  4. Original and one copy of your passport (all marked pages);
  5. Copies of the host-family IDs (are attached, 3 and 4);
  6. Insurance certificate (we will send it to you soon);
  7. Power of Attorney on Cover Letter (you have to fulfill and to sign it) – you will get this page when you print out Cover Letter, at UDI’s web page, when you have finished the registration. The example is attached.
  8. Copy of your Birth Certificate;
  9. Copy of your diploma. It is very IMPORTANT! You do not have a right to come to Norway before your Norwegian visa is issued if you do not submit copy of your diploma proving your high education (bachelor degree minimum) to the Embassy.
  10. Copy of your current work permit; (berlaku kalau kamu diposisi seperti saya (sedang dalam proses aupair di negara lain) saat pengajuan visa)
  11. Certificate from UDI that host family completed e-learning course (see in attachment, 2);
  12. Checklist for the au pair (see attachment). Please fulfill and send a copy of your "Checklist" to us before you submit the documents. Please send it as soon as possible, and no later than a few days before you are going to apply for visa, to provide us enough time to look through your checklist and reply to you. 
    Please also note:
        According to the rules of the au pair program, you have to return to your home country after finishing your au pair contract in Norway! If you have plans other than returning to your home country (like studying in Norway, to be au pair in another European country or to find a job in Norway) you cannot be issued an au pair visa. 
Please be aware that "Au Pair" is a cultural exchange program and you are supposed to be part of the family. As an au pair you are entitled to attend Norwegian language courses, and be interested in learning more about Norwegian culture. An au pair is allowed to work 5 hours a day, not more than 30 hours a week. An au pair is not allowed to work extra in her host family or any other families. Please pay attention to the fact that if you have any relatives in Norway, it might affect your chance of obtaining your au pair permit. Please inform us if you have any relatives in Norway before you apply for visa.
Earning money shall not be the purpose of your stay as au pair. The pocket money which you receive from the host family is meant to cover living expenses during the program. When you apply for your visa, please be aware that if you mention purpose of "earning money" - you face the highest risk of being rejected.
An Au Pair is supposed to help the family by taking care of children and doing easy household duties. Please also remember that candidates who are applying for au pair program should not be married, divorced, or have children. The authorities are really strict regarding these issues, they are checking each candidate assiduously and candidates will get a visa rejection if they have been married before or have children!
According to rules of the au pair program, you have to return to your home after finishing au pair contract in Norway! If you have plans other than returning to your home country, you cannot be issued an au pair visa!

A few important steps you have to be aware of when you are registering:



Please payattention while fulfilling application form there will be a question:  
"Send application to references" please choose  - "No" . It will save you time.




If you have a valued Shchengen visa, and if you can prove that you have higher education (bachelor degree minimum), you may move to Norway even before your au pair permit is issued, but we do not recommend that you move to your host family's house before your permit is issued. If you want to stay in Norway while waiting for your visa approval, you have to come to Norway at least 3-4 days before your current visa expires, and stay at a friend's place, if you have some.
Kira-kira seperti itu lah proses yang saya lalui dan dokumen yang saya butuhkan, saat saya megajukan visa waktu memakan waktu 10 minggu sampai saya mendapatkan keputusan bahwa visa saya ''granted'' dan biaya yang saya keluarkan untuk pengajuan visa waktu itu sebesa 3200NOK, tapi sepengethauan sayaresmi sejak awal januari 2018 UDI merubah biaya visa menjadi 5600 NOK. Sukses untuk kalian yang akan mencoba peruntungan menjelajh Norwegia dengan menjadi aupair. 

Monday 30 July 2018

#1st Norway Trip



DUa bulan lau lalu aku melakukan perjalanan singkat ke kota lain di Norway Bersama seorang teman yang sudah akan pulang ke Indonesia di akhir bulan tersebut. Perjalanan yang bagiku sangat berkesan karena merupakan kali pertama bagiku untuk melakukan pendakian ke puncak gunung. Yah, aku belum pernah melakukannya di Indonesia. Karena aku terlalu Lelah setelah membagi waktu harus kuliah dan bekerja dan juga orang tuaku tidak pernah mengijinkanku pergi saat itu. Dan juga aku tahu benar kapasitasku, bisa dikatakan aku seorang yang kalaupun sakit Alhamdulillah hanya karena terlalu lelah dan daya tahan tubuh menurun. Biasanya sakitku sebatas flu, migrain, atau saat tekanan darahku turun kepalaku akan terasa berputar, maka dari itu aku berusaha untuk tetap memberi waktu untuk tubuhku beristirahat di hari libur. Yang sebenarnya mungkin juga dikarenakan aku ingin memberikan diriku ruang untuk sediri. bekerja dan bertemu orang setiap harinya menuntutku untuk menjadi seorang yang komunikatif, responsif dan ekspresif kenyataannya dibalik itu semua aku termasuk orang yang sangat merindukan waktu sendiri untuk sekedar memberi ruang pada diriku untuk beristirahat. Dan perjalanan waktu lalu sangatlah berkesan untukku. Di mulai dari Oslo kota tujuan awal kami adalah Stavanger, salah satu kota yang berada di pesisir laut, dari sana kami harus menyebrang pulau dan melanjutkan perjalanan menuju Preikestolen menggunakan bus lokal. Bus tersebut akan membawa kita sampai pada titik awal yaitu pendakian, karena saya merupakan pemula jadi waktu pendakian memakan waktu kurang lebih 5  jam. Dan kamipun tiba tepat sesaat sebelum matahari terbenam, Masha Allah keindahan bumi ciptaan Allah berhasil membuat rasa lelahku hilang setelah menempuh perjalanan cukup panjang di hari itu. Selesai mengabadikan moment tersebut kami pun mendirikan tenda karena kami memang berencana untuk bermalam mendirikan tenda diatas puncak. Tidak semulus yang dibayangkan, karena yah that is Norway it was really cold and long night ever. itu karena tenda yang kami bawa aadalah tenda untuk summer , jadi catatan untuk yang berkeinginan untuk camping di Norway please double check weather  yah. Hal ini membuatku dan temanku terbangun di pagi hari dan memutuskan untuk turun karna kami tidak kuat lagi menahan dingin. Bangun pagi dan disambut dengan matahari yang terbit dengan cantiknya, setelah itu kami pun langsung bersiap untuk turun. Perjalanan turun jauh lebih mudah dibandingkan dengan nai,keatas, terbukti kami hanya membutuhkan waktu setengah dari waktu perjalanan naik hingga akhirnya sampai di parkiran untuk menunggu bus yang akan membawa kami kembali ke dermaga untuk menyebrang. 

Saturday 10 March 2018

Apa rasanya jadi seorang "introvert"

Picture was taken in Ghent,Belgium


Pernah suatu hari saya mengatakan pada diri saya bahwa saya harus berubah, saya harus membuka diri untuk sekedar bergaul dengan lingkungan baru yang berbeda. Dan itu saya lakukan, saya bergabung dalam suatu komunitas bahasa sewaktu saya di Jakarta, tapi apakah saya punya banyak teman? ini yang menjadi pertanyaan untuk diri saya sendiri, kenapa sebegitu sulitnya saya untuk berteman? Saya pernah berpikir ingin rasanya seperti beberapa teman atau kenalan yang bisa dengan mudahnya berbaur dengan siapa saja tapi saya percobaan yang saya lakukan nampaknya belum bisa dibilang berhasil. Permasalahan yang selalu sama ketika saya memulai pertemanan baru di lingkungan yang baru, yaitu intensitas berbicara dan juga topik pembicaraan. Saya selalu bingung untuk melanjutkan percakapan, tidak ada masalah dalam berbasa-basi untuk memulai sebuah percakapan tetapi setelahnya saya selalu bingung topik apa yang sebaiknya saya bahas untuk melanjutkan percakapan tersebut. hmmmm, dan ini situasi ini selalu berakhir dengan "hening". Itu kenapa yang selalu jadi alasan saya agak malas bergabung dalam komunitas baru, karena at the end saya selalu asik dengan dunia saya sendiri. Tapi, yah jika saya bertemu dengan seorang yang saya rasa "klik" maka saya akan berubah menjadi 180 derajat menjadi seorang yang sangat banyak bicara. Masalahnya tidak mudah bertemu dengan lawan bicara yang seperti itu. Mungkin kebanyakan orang yang bertemu saya merasa malas berbicara kepada saya karena pembawaan saya yang kurang "asik". Saya selalu ingin bisa memulai sebuah hubungan baru (bukan berarti hubungan antar laki-laki dan perempuan yah) tetapi saya selalu kehabisan bahan pembicaraan. Sempat beberapa waktu lalu saya berpikir rasanya tidak enak kepada teman-teman baru yang karena sifat saya yang kurang terbuka ini, saya jadi seperti tidak memperdulikan mereka. Padahal, sebenarnya saya ingin rasanya memulai percakapan berbincang apapun tapi satu hal dalam diri saya yang membuat saya merasa tidak mudah melakukannya. Rasanya jadi "introvert"? sejauh ini saya sangat menikmati dunia saya, sejauh ini saya tidak pernah merasa takut, bosan atau kehabisan ide untuk menikmati waktu saya saat "sendiri" sejujurnya saya sangat menikmati waktu saat saya sendiri. Saat ini, saya masih terus belajar untuk ber-sosialisasi 





with love from Kjeller

Monday 26 February 2018

Musim Dingin pertama saya di Oslo, Norway



pictures was taken in front of The Royal Palace in Oslo-Norway 
winter 2018


Masha Allah, Alhamdulillah, Subhanallah
Tiga kata itu termasuk dari beberapa kata yang sangat sering digunakan oleh keluarga angkat ku yang baru di Norway ini untuk menggambarkan perasaan mereka. Sangat membuat hati rasanya lembut saat mendengar si "ayah" dan si "ibu" ini saat berada dalam suatu percakapan bersama. Bahkan terkadang lambat di sadari saya malah keseringan tidak menggunakan kata-kata indah tersebut dalam berekspresi. Lagi, hal baru yang sangat bermanfaat saya dapat di tempat tinggal baru ini. Di negara yang Masha Allah indahnya ini, saya lagi dan lagi sungguh beruntung di pertemukan dengan orang-orang baik pilihan Allah untuk memberikan saya pelajaran baru dalam hidup ini. Masha Allah, sungguh indah dunia ciptaanMu ini Ya Rabb. Terima kasih telah memberiku kesempatan untuk berada disini. Dulu saya bermimpi agar paling tidak saya dapat menginjakkan kaki saya di benua lain, beberapa orang tertawa akan mimpi saya dan yah saya disini sekarang, negara kedua yang menjadi "rumah" baru saya. Dengan suhu yang bisa dibilang sangat dingin jika dibandingkan negara asal saya yang termasuk dalam kategori negara "tropis" negara ini sungguh indah dan membuat saya jatuh cinta seketika. Negara ini diberkahi Allah SWT dengan keindahan alam yang Masha Allah saya sangat bahagia bisa berada di negara ini.

 that building called AKERSHUS FORTRESS

this place called AKER BRYGGE


Semoga kalian yang membaca dan melihat gambar ini dapat membayangkan betapa indahnya bumi Allah SWT ini. Semoga kalian pun akan berkesempatan melihat keindahan yang saya lihat saat ini. 



with so much Love
from Kjeller

Saturday 17 February 2018

I'm Blessed





Pagi ini saya dikejutkan dengan kejutan yang saya terima dari keluarga angkat saya yang baru ini. Jadi di keluarga mereka terdapat sebuah tradisi jika ada yang berulang tahun dalam keluarga, mereka akan melakukan breakfast birthday with cake, candle and some gift . Karena pertambahan usia saya tepatnya sehari sebelum saya sampai di Norway, dan juga pada hari kerja keluarga ini cukup padat aktifitasnya jadi saya mendapatkan kejutan tersebut pagi ini. Ah sungguh dibuat terharu saya pagi ini, terlebih lagi hadiah yang mereka berikan. Waktu lalu si ibu sempat bertanya kepada saya apa hobi saya dan yah membaca adalah salah satu hobi saya. Dan buku yang mereka berikan sungguh membuat saya bersyukur menjadi bagian dari keluarga ini. Sesungguhnya yang ingin saya sampaikan adalah bahwa hal sekecil apapun sesungguhnya dapat menjadi sebuah pelajaran yang berarti asalkan kita membuka mata dan hati menerimanya dengan penuh ikhlas. Beberapa waktu lalu saya sempat menuliskan beberapa kegelisahan saya di usia yang kian bertambah salah satunya membandingkan kesuksesan diri dengan orang lain yang sebenarnya belum tentu mereka yang menjadi pembanding merasa dirinya sudah sukses. Bersyukur adalah kunci dari setiap hal dalam hidup ini. Semakin saya membuka hati dan mata saya untuk menerima apa yang saya miliki, semakin banyak pula hal kecil yang saya syukuri atas apa yang selama ini saya dapat. Seperti betapa kerasnya ibu saya mendidik saya untuk menjadi seorang yang mandiri dan bisa melakukan segala hal karena saat saya sendiri dan jauh dari keluarga saya sudah terbiasa melakukannya, belajar dari keluarga angkat yang lalu bagaimana cara mendidik anak dengan lembut, mengatur emosi, menjadi seorang yang berpikir tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga memikirkan orang lain, belajar bagaimana keluarga angkat yang sekarang mengenalkan islam, Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, Makkah, Madinah di tengah kehidupan eropa yang sangat bebas ini. Beberapa orang ada yang memandang apa yang saya lakukan sekarang sebagai seorang "au pair" merupakan hal yang tidak punya masa depan. Saya tidak tersinggung atau merasa rendah diri karena saya banyak belajar hal baru yang sebelumnya saya tidak terpikirkan. Bukan dengan materi, jabatan, ataupun gelar tapi pengalaman menjadi pribadi yang lebih baik adalah hal besar yang saya dapat lebih dari apapun. 




with so much love
From Kjeller

Thursday 15 February 2018

If it is mean to me, then it's gonna be mine

Kjeller, Norway || winter 2018

Oslo, Norway || winter 2018

Sewaktu di Belgia saya terbiasa menghabiskan waktu bersama keluarga angkat, dan cukup banyak bercerita apa yang terjadi hari itu dan lain hal. Di keluarga yang baru ini, setiap harinya selesai makan malam selalu ada obrolan santai. Dan malam ini, dimulai dari host mom yang mengatakan bahwa sebelum ia memberi keputusan akan menerima saya sebagai aupairnya dia sempat melakukan sholat istikharah kareana ia menginginkan seorang aupair yang juga muslim. Bukan bermaksud untuk membedakan, rasis, sok religius atau apapun itu yah, tapi yah dari segi pandang kami pun sama akan lebih nyaman jika memiliki seseorang yang kita sangat paham apa yang dia makan, apa yang harus dia kerjakan, dan lainnya. Setelah sempat ditolak oleh beberapa keluarga yang keberatan karna permintaan saya untuk menyediakan "makanan halal dan waktu sholat" saat itu saya cukup tertarik dengan email yang masuk dari keluarga ini. Setelah banyak berdiskusi akhirnya saya pun memantapkan hati "jika memang ini baik untuk saya dan keluarga tersebut dekatkan Ya Allah, namun jika tidak jauhkan dan jangan biarkan saya larut dalam kekecewaan". Dan yah berbeda dengan keluarga sebelumnya yang mewawancarai saya secara langsung dan sempat beberapa kali bertemu untuk meyakinkan diri, dengan keluarga ini kami hanya berbalas email dan beberapa kali skype saya merasa cukup yakin dengan calon keluarga angkat saya waktu itu. Karena belajar dari pengalaman beberapa cerita yang saya dengar soal beberapa hal, seperti waktu kerja, liburan, uang saku, akomodasi, makan dan lainnya keluarga ini setuju dengan semua persyaratan yang saya ajukan dan akhirnya saya pun merasa mantap saat itu. Percakapan kami kali ini berujung pada kalimat-kalimat indah yang sepertinya melekat pada keluarga ini, Masha Allah Alhamdulillah yah if it is mean to you, and its gonna be yours. 



from Kjeller 
with so much love ^^